Senin, 20 Agustus 2012

Membatik

Alat dan Proses Pembuatan Batik Tulis

Menurut proses pembuatannya, tehnik membatik dibedakan menjadi batik tulis, batik printing, dan batik cap. namun yang akan coba kita pelajari sekarang adalah proses pembuatan batik tulis.
Berikut ini adalah proses pembuatan batik tulis:

Alat- alat yang diperlukan:
  • Canting > canting adalah alat untuk membatik. Biasanya terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung
  • Gawangan > adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu
  • Wajan > berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat
  • Anglo / kompor kecil > digunakan untuk memanaskan wajan
  • Malam/lilin > malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin
  • Bahan/Zat pewarna > biasa juga disebut sebagai wedel atau tom
Proses pembuatan batik tulis:
  1. Siapkan kain, buat motif diatas kain dengan menggunakan pensil
  2. Setelah motif selesai dibuat, sampirkan kain pada gawangan
  3. Nyalakan kompor/anglo. Taruh malam/lilin ke dalam wajan dan panaskan wajan dengan api kecil sampai malam mencair sempurna. Biarkan api tetap menyala kecil
  4. Mulailah membatik dengan cara ambil sedikit malam cair dengan menggunakan canting, tiup-tiup sebentar biar tidak terlalu panas, kemudian goreskan canting dengan mengikuti motif yang telah ada. Hati-hati jangan sampai malam yang cair menetes diatas permukaan kain karena akan mempengarufi hasil motif batik
  5. Setelah semua motif tertutup malam, maka proses selanjutnya adalah proses pewarnaan
  6. Siapkan bahan pewarna di dalam ember, kemudian celupkan kainnya ke dalam larutan pewarna dengan menggunakan kuas, ulangi sampai beberapa kali.
  7. Tahap selanjutnya adalah proses penghilangan lilin batik dengan cara pengerakan dan melarod
  8. Tahap terakhir dari proses pembuatan batik ini adalah proses pencucian dan penjemuran.
Proses Pembuatan Batik

Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pewarnaan, pemberian malam(lilin) pada kain dan pelepasan lilin dari kain.
Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis dengan canting tangan atau dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.
Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

Langkah-Langkah Membatik

1. Desain
Desain adalah menggambar pola hias pada kertas gambar. Setelah itu gambar pola hias tadi dipindah ke kain dengan menggunakan pesil gambar.

2. Persiapan
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam membatik adalah bahan atau kain yang sudah digambari, lilin, pewarna, serta alat barupa canting, kuas, wajan, dan kompor atau anglo.

3. Proses
Proses membatik terdiri dari beberapa langkah seperti di bawah ini :
  1. Lilin yang sudah mencair diambil dengan canting.
  2. Menuangkan lilin dalam canting melalui carat di atas permukaan kain sesuai dengan garis gambar. Kalau perlu, carat ditutup agar lilin tidak menyumbat.
  3. Kain diberi isen-isen (isian berupa titik, garis, bidang, tekstur) dengan lilin.
  4. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam.
  5. Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna pertama.
  6. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam.\
  7. Kain ditutup dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendakiuntuk warna kedua.
  8. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewrnanya, kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam.
  9. Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang dikehendaki untuk warna ketiga.
  10. Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya, kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam. Mewarnai batik dimulai dari warna yang paling muda menuju warna yang paling tua misal : kuning > jingga > hijau > biru > merah > cokelat > merah hati > hitam. Jika menghendaki satu warna cukup dicelup satu kali saja.
  11. Kain dimasukan ke dalam dandang yang berisi air mendidih dan soda abu untuk melarutkan lilin.
  12. Menghilangkan lilin yang melekat pada kain dengan seterika beralaskan kertas koran.

4. Pekerjaan Akhir
Pekerjaan akhir membatik terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut :
  1. Mengeringkan kain batik yang masih basah di tempat yang teduh. gunanya agar batik menjadi lebih ”keluar”.
  2. Membingkai batik lukis pada kayu spanram. Ini dilakukan bila kain batik hendak dijadikan hiasan dinding.
  3. Melipat dan menyimpan kain batik tulis pada tempatnya. Akan lebih baik lagi bila kain batik itu disimpan dengan cara menyampirkannya pada sebilah kayu sehingga tidak cepat rusak akibat terlipa-lipat

#from various sources

Tidak ada komentar:

Posting Komentar